Bookmarks

Welcome to My Dream

Rabu, 21 Agustus 2013

ENTAH SAMPAI KAPAN


Ku duduk termenung dalam diam
Menunggu di dalam kesunyian
Menantikan sebuah cahaya datang
Menyinari dan memberikan harapan

Entah harus berapa lama lagi
Peluh ini akan mencapai titik tertinggi
Sampai kapan harus menunggu
Menanti sebuah keajaiban datang

Aku suka pada mu
Kita sudah sedekat ini
Entah sampai kapan kita akan terus begini
Tak kunjung jelas apa yang sedang dijalani

Mengapa tak kau ungkapkan juga
Harus berapa lama lagi aku menunggu
Segeralah ungkapkan itu

Aku menantikannyaa

Jumat, 16 Agustus 2013

16813

malam ini, malam dimana besok gue bakalan ngejalanin yang mungkin tugas terakhir gue sebagai petugas upacara khususnya jadi petugas bendera.
berharapnya sih ngeliat sosok orang di depan gue dan tersenyum. gue pengen dia ngeliat gue ngibarin bendera merah putih. ini mungkin aja tugas terakhir gue. kelas 3 gue udah belom tentu bisa ikut lagi.
ga bisa terlalu banyak berharap sosok itu bisa hadir. dia ga bakalan hadir. iyalah, emang gue siapanya dia sampe dia mau hadir cuma buat gue seorang haha ngarep banget sih lu wung-_-
ne, gue kangen sama lo. gue mau ketemu sama lo. kemaren pas pengen ketemu, gue ada tes padahal malemnya udah janjian mau ketemu. sebelumnya pas lo dateng gue lagi ngajarin yang anak mos upacara. ga bisa ngoborol lama. padahal gue kangennya lama banget sama lo. jarang-jarang gue ketemu sama lo. giliran gue ketemu sama lo, waktu yang kita punya cuma sedikit.
kadang gue selalu mikir, kapan kita bisa ketemu lagi? kapan waktu mempertemukan kita lagi? dan kadang gue berharap waktu ngasih waktu yang lama buat gue ketemu sama lo.
gue berharap lo bisa dateng besok, bisa liat gue jadi pasukan pengibar bendera ngibarin bendera merah putih. lo yang buat gue semangat terus buat tetap latihan. gue mau lo liat semangat gue besok. namun apa daya, lo ada acara disana. dan ga mungkin juga lo ninggalin itu demi dateng ke tempat gue ngibarin bendera.
harapan kosong.

Kamis, 15 Agustus 2013

Sebuah Harapan

Sewaktu hatiku sudah tertutup rapat
Kau datang menyertai senyuman indah
Menghiasi hari sepiku dengan senyuman
Dan membuka hati ku dengan perhatian
                 
Seiring berjalannya waktu, rasa itu hadir menghampiri
Tanpa disadari rasa bergantung menyertai
Selalu ingin berada dekat denganmu
Tak ingin pisah dari dirimu

Menyadari akan hadirnya rasa
Hati segera mengungkapnya
Dengan rasa gugup dan terbata-bata
Ia melakukan apa yang ingin ia lakukan

Ketika kenyamanan mulai dirasakan
Petir datang menghunjamnya
Rasa ingin memiliki semakin kuat
Tetapi petir lebih kuat

Petir itu berhasil mencegahnya
Petir itu berhasil memecahkan 2 belah pihak
Petir itu membuat lupa dan sangat jauh

Didalam sunya seorang menantikan harapan
Di dalam keramaian seorang menantikan kehadiran
Namun, harapan itu hanya harapan

Yang menjadi kesunyian dalam gelapnya malam 

Dalam Kesunyian Malam

Di malam yang sunyi ini
Aku duduk tertunduk dalam diam
Entah rasa apa yang menggeluti hati ini
Perasaan yang membuatku menetaskan air mata

Satu demi satu air mataku menetes
Tak bisa ku hentikan dalam sekejap
Rasa sesak karena air mata ini terus mengalir

Sulit untuk menjelaskan apa yang sedang kurasakan
Namun, ingin sekali ku bertemu dengan seseorang
Seseorang yang menjadi sebab dari tetesan air mata ini
Seseorang yang telah membuatku menjadi lebih baik

Sosok yang menjadi penyemangat disetiap hariku
Yang sekarang telah berada jauh dari pandanganku
Air mata ini semakin deras tak bisa terhenti

Kangen
Cuma kata itu yang keluar dari mulut kecilku
Ingin sekali memeluk mu, namun apa daya
Aku tak mampu untuk itu

Aku hanya mampu memelukmu dalam bait do’a ku
Aku selalu berdo’a pada Tuhan
Agar kita dapat dipertemukan kembali

Ingin ku marah pada diri ini
Mengapa rasa ini hadir lagi
Rasa yang menjadi penyebab kesunyian ku malam ini
Yang membuatku tertunduk dalam diam